Tuesday 21 June 2016

Pantaskah Pejabat Berhutang Pada Negara? Mari Kita Teladani Kisah Berikut Ini...





Mari kita belajar dari kisah teladan para sahabat Rasulullah SAW :

Pejabat Yang Tidak Berani Berhutang Pada Negara

Ibn Umar adalah putra khalifah kedua, Umar ibn Khattab r.a. suatu ketika, kala berusia belia, sepulang belajar ibn Umar menangis dan mengadu kepada ayahnya. Umar pun bertanya,”mengapa engkau menangis wahai anakku ?”
Ibn Umar menjawab, “Teman-temanku telah memerhatikan bajuku, bahkan mereka mengatakan, “Lihatlah baju putra khalifah Umar, berapakah tambalannya ?”

Baju khalifah Umar sendiri memiliki 14 tambalan, dan ada yang berkulit kayu. Mendengar penuturan anaknya itu, Umar langsung berangkat menemui bendahara Kas Negara (Baitul Mal).
Beliau berkata, “Pinjamilah aku uang sejumlah 4 dirham dari kas Negara, dan aku akan bayar awal bulan depan. Apa bila gaji bulananku telah tiba, jangan kauserahkan padaku, ambil saja untuk membayar pinjaman ini.”
Lewat selembar surat, bendahara kasnegara itu menulis, “Hai khalifah Umar! Yakinkah kau akan hidup sebulan lagi sehingga aku tidak ragu untuk meminjamkan uang sebanyak itu kepadamu ? dan apa tindakanmu terhadap Kas Negara, jika kau meninggal dunia sebelum melunasi pinjamanmu itu ?
Selesai membaca surat dari bendahara kas Negara itu, khalifah Umar pun menangis dan berkata kepada anaknya (ibn Umar), wahai anakku! Berangkatlah belajar sebagaimana biasanya. Sungguh, aku tidak sanggup meyakinkan dengan pasti atas pertambahan usiaku, meskipun hanya sesaat.
Dari kisah diatas dapat menjadi cerminan bagi kita generasi penerus islam, bangsa dan Negara agar jangan suka berhutang hutang kepada Negara. Seperti Umar bin khattab seoarang khalifah islam orang No-1 pada masanya enggan dan malahan menangis ketika ia ingin berhutang kepada Negara karena ia berpendapat usia kita tidak ada yang tahu, hanya Allah lah yang tahu bahkan seketika saja Allah bisa mengambil nyawa kita.

Maka dari itu saya sebagai penulis mengajak para pembaca, generasi muda islam agar meneladani kisah jujur orang islam dan anti pada KKN.

0 comments:

Post a Comment